PENDAHULUAN
Sebuah perusahaan akan
mengalami kondisi pasang surut dalam menjalankan
kegiatan ekonominya. Dalam hal
perkembangan perusahaan, mulai dari berdiri
hingga mampu bertahan, kondisi
pasang surut tersebut bisa jadi merupakan suatu
proses menuju keberhasilan yang
hendak dicapai oleh perusahaan. Merupakan hal
yang wajar bila kondisi
tersebut terjadi karena kegiatan ekonomi bukanlah sesuatu
yang berjalan konstan dari
waktu ke waktu dan juga dipengaruhi oleh banyak
faktor seperti daya beli
masyarakat hingga budaya masyarakat yang mempengaruhi keinginan pasar. Dengan
situasi dan kondisi tersebut, manajemen perusahaan memiliki peranan
penting dalam menjalankan roda
kegiatan perusahaan. Bisa dikatakan bahwa keberhasilan perusahaan tergantung
pada kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan mulai dari karyawan hingga
kegiatan - kegiatannya. Manajemen perusahaan yang baik juga pasti akan
dipengaruhi oleh sosok manajer yang handal di dalamnya yang menjadi pusat
segala arahan, koordinasi hingga instruksi kepada seluruh karyawan guna
tercapainya tujuan perusahaan.
Di awal tahun 1993, perusahaan
komputer raksasa dari Amerika IBM
melakukan pergantian di tingkat
atas kepemimpinan perusahaan (Slater, 2001:12).
Lou Gerstner ditunjuk menjadi pimpinan
dan CEO IBM yang baru menggantikan
John Akers. Pergantian ini
bukan tanpa alasan, sebab tahun - tahun sebelumnya
IBM telah merugi dari sisi
pendapatan dan pangsa pasar yang semakin berkurang.
Setelah mengambil alih
perusahaan tersebut, dalam kepemimpinan Gerstner, IBM
pada tahun 1998 mencatat
pendapatan sebesar US$ 81,7 milyar, naik 4% dari
tahun sebelumnya (US$ 78,5
milyar, menjadikan IBM sebagai perusahaan dengan
peringkat pendapatan tertinggi
keenam di Amerika). Melihat kembali saat IBM
kehilangan uangnya selama tiga
tahun berturut - turut, 1991, 1992, 1993, Gerstner
telah mengubah kondisi
perusahaan sehingga pada tahun 1998 IBM meraih laba
sebesar US$ 6,3 milyar naik
sebesar US$ 200 juta dari tahun sebelumnya. Ketika
memimpin IBM, Gerstner pernah
menyatakan pandangannya “tetapkan harapan
Contoh kasus dalam perusahaan !
PT
Golden Castle , bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami konflik
antara perusahaan dengan karyawan. Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh
adanya miss communication antar atasan dengan karyawan. Adanya perubahan
kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan
, namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan
merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan
mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung
pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan
manapun pasti pernah mengalami konflik internal.
Mulai
dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup
konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu
mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda
pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen. Contoh lainnya dari
konflik yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat
mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu
tampak konflik dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena
tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah
karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.
Penyebab
terjadinya kasus tersebut dalam perusahaan !
Konflik
ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antar atasan dengan
karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan
gaji atau upah kerja karyawan , namun pihak perusahaan belum memberitahukan
para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh
pihak perusahaan.
Biasanya
masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan.
Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan
temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi
seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.
Konflik
dalam perusahaan juga sering terjadi antar karyawan, hal ini biasanya terjadi
karena masalah diluar perusahaan, misalnya tersinggung karena ejekan, masalah
ide
yang
dicuri, dan senioritas. Perusahaan yang baik harus bisa menghilangkan
masalahsenioritas dalam perusahaan. Hal ini dapat meminimalisir masalah yang
akan timbul, kerena dengan suasanya yang harmonis dan akrab maka masalah akan
sulit untuk muncul.
Siapa yang bertanggung jawab dalam atas
terjadinya kasus dalam perusahaan tersebut ?
Yang
bertanggung jawab sudah pasti pemilik perusahaan, staff-staff dibawah pemilik
perusahaan, dan pihak perusahaan yang berkaitan dengan kasus tersebut..
Bagaimana kondisi perusahaan saat ini ?
Para
karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini
berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Saran dalam penyelesaian kasus dalam
perusahaan tersebut !
Seharusnya
atasan harus bisa membaca pikiran atau keinginan para karyawannya, atasan juga
harus sering berkomunikasi langsung dengan para karyawannya sehingga tidak
terjadi miss communication, dengan begitu atasan dapat mengetahui bagaimana
sifat dan keinginan para karyawannya tersebut. Dalam mengubah kebijakan
mengenai perhitungan gaji atau upah kerja karyawan seharusnya ikut di bicarakan
dengan para karyawan, karena perubahan kebijakan dalam suatu perusahaan harus
segera di beritahukan kepada pihak yang bersangkutan termasuk para karyawan
juga, apalagi mengenai gaji.
ORGANISASI
Ciri-ciri
Organisasi
Secara
sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.
Organisasi bisa disebut juga sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan
bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama
Adapun
ciri-ciri dari organisasi adalah :
-
Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
-
Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang
-
Adanya tujuan
-
Adanya sasaran
-
Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
-
Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Menurut
Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Formalitas,
merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis
daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan,
tujuan, strategi, dan seterusnya.
2. Hierarkhi,
merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan
wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang
memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada
anggota biasa pada organisasi tersebut.
3. Besarnya
dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak
anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung
(impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
Lamanya
(duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama
daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu. Ada juga yang menyatakan
bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan
keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
1. Rumusan
batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan
diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan
keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional
sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan
bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
2. Memiliki
identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat
sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan
informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat
organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
3. Keanggotaan
formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran
serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati
bersama.
Jadi,
dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan
yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan
sebagai sebuah organisasi.
Unsur-Unsur Organisasi
Organisasi Sebagai Wadah atau Tempat
Untuk Bekerja Sama
Organisasi
adalah suatu tempat dimana sekelompok orang bersama mencapai suatu tujuan yang
ditetapkan, misalnya organisasi buruh bertujuan untuk kepentingan buruh,
organisasi wanita bertujuan untuk hak wanita, organisasi mahasiswa bertujuan
untuk pencapaian mahasiswa dan sebagainya.
Proses kerja sama sedikitnya antar dua
orang
Selain
tempat kerja sama suatu organisasi merupakan proses kerja sama, proses tersebut
sedikitnya melibatkan antar dua orang, makin banyak orang yang melakukan
kerjasama, maka proses organisasi tersebut harus disusun lebih baik dan
teroganisir lagi.
Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Supaya
tidak bentrok atau terjadi kesalahpahaman, setiap anggota organisasi sudah ada
tugasnya masing-masing, tugas tersebut disesuaikan dengan keahlian dari setiap
anggota, sehingga sudah jelas apa yang harus dilakukan masing-masing anggota.
Ada tujuan tertentu
Suatu
perencanaan manager yang baik akan membuat organisasinya menghasilkan hasil yang
baik pula, keuntungannya perkerjaan akan efesien dan efektif.
Unsur-Unsur pendukung Organisasi :
-
Man, adalah unsur utama pembentuk organisasi yang disebut sebagai
personil atau anggota yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri atas unsur
pimpinan (administrator) sebagai pemimpin tertinggi organisasi, para manajer
pemimpin unit tertentu suatu kerja sesuai fungsinya dan para pekerja (workers).
Setiap hal tersebut merupakan kekuatan organisasi.
- Kerja
Sama, adalah unsur organisasi dimana setiap anggota atau personil
melakukan perbuatan secara bersama-sama untuk tujuan bersama.
- Tujuan
Bersama, adalah Sasaran yang ingin dicapai/ diharapkan baik dari
prosedur, program, pola atau titik akhir dari pekerjaan organisasi
tersebut.
- Peralatan
(Equipment), adalah sarana dan prasarana yang berupa kelengkapan dari
organisasi tersebut baik itu berupa bangunan (gedung, kantor), materi, uang,
dan kelengkapan lainnya.
- Lingkungan
(Environment), adalah unsur organisasi yang juga memiliki pengaruh.
Faktor tersebut adalah ekonomi, sosial budaya, strategi, kebijaksanaan.
anggaran, dan peraturan yang telah ditetapkan.
-
Kekayaan Alam, yang termasuk dengan
kekayaan alam adalah air, cuaca, keadaan iklim, flora dan fauna.
-
Kerangka/Kontruksi Mental Organisasi,
adalah landasan dari organisasi yang berada pada visi organisasi tersebut
dibuat.
TEORI ORGANISASI
adalah teori
yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori
organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi
menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut.
Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Menurut
Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu
pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara
sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi
merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Dalam
pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi
yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga
sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik
dan teori organisasi modern.
TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori
klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang
berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan
ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan,
kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan,
komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
a. Teori
birokrasi :
dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of
Capitalism.
b.
Teori administrasi :
dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick
dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
c. Manajemen
ilmiah :
dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Teori
neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The
human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik.
Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan
social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas
dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi”
sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik
dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan
dari tulisan Huga Munsterberg.
Dalam
hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai
berikut:
a.
Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
b. Perluasan
kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c.
Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
TEORI ORGANISASI MODERN
Teori
modern ditandai dengan ahirnya gerakan
contingency yang
dipelopori
Herbert Simon, yang menyatakan bahwa teori
organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu
disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya
dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz
dan Robert Kahn dalam bukunya “the social psychology of
organization” mengenalkan perspektif organisasi
sebagai suatu sistem terbuka. Buku tersebut
mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka
untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi
dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap
bertahan
Teori
modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi
merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori
modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling
ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu
system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi
merupakan system terbuka.
Pendapat tentang organisasi yang baik
Pendapat
tentang organisasi yang baik bisa di kemukakan dengan mengetahui ciri-cirinya
sebagai berikut :
1.
Memiliki anggota yang kuantitas dan identitasnya jelas
Dalam suatu organisasi, seperti yang kita ketahui, memiliki anggota (minimal dua orang) yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan tentunya dengan cara-cara tertentu. Suatu organisasi yang baik, pasti memiliki jumlah anggota yang jelas dan identitas yang jelas. Misalnya dalam suatu perekrutan, telah terpilih anggota sebanyak 50 orang, dan masing-masing anggota ditandai dengan suatu surat keputusan atau pun kartu tanda anggota. Serta mempunyai aturan dalam perekrutan anggota yang jelas.
Dalam suatu organisasi, seperti yang kita ketahui, memiliki anggota (minimal dua orang) yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan tentunya dengan cara-cara tertentu. Suatu organisasi yang baik, pasti memiliki jumlah anggota yang jelas dan identitas yang jelas. Misalnya dalam suatu perekrutan, telah terpilih anggota sebanyak 50 orang, dan masing-masing anggota ditandai dengan suatu surat keputusan atau pun kartu tanda anggota. Serta mempunyai aturan dalam perekrutan anggota yang jelas.
2.
Organisasi memilik identitas yang jelas
Suatu organisasi yang baik memiliki identitas yang jelas, seperti namanya, latar belakang berdirinya, anggaran dasar/anggaran rumah tangga, bergerak di suatu bidang tertentu, dan alamatnya jelas serta lambang organisasi yang jelas.
Suatu organisasi yang baik memiliki identitas yang jelas, seperti namanya, latar belakang berdirinya, anggaran dasar/anggaran rumah tangga, bergerak di suatu bidang tertentu, dan alamatnya jelas serta lambang organisasi yang jelas.
3.
Memiliki struktur organisasi yang jelas
Di dalam organisasi yang baik, terdapat suatu struktur yang memiliki pembagian dan tugas yang jelas. Paling tidak terdapat ketua, sekretaris, dan masing-masing divisi. Sehingga dalam organisasi tersebut jelas arah koordinasinya.
Di dalam organisasi yang baik, terdapat suatu struktur yang memiliki pembagian dan tugas yang jelas. Paling tidak terdapat ketua, sekretaris, dan masing-masing divisi. Sehingga dalam organisasi tersebut jelas arah koordinasinya.
4.
Mengacu pada manajemen yang sehat
Dalam manajemen organisasi sekurang-kurangnya memiliki :
a. Planning –> perencanaan, langkah-langkah yang akan diambil dengan suatu pertimbangan yang matang
b. Action –> aksi, pelaksanaan dari sesuatu yang telah direncanakan sebelumnya
c. Evaluation –> evaluasi, penilaian terhadap kekurangan-kekurangan yang telah terjadi pada tahap pelaksanaan, serta ditemukannya solusi agar ke depannya dapat semakin baik dan berkembang. Tiga hal tersebut lah yang digunakan dalam setiap pelaksanaan suatu program kerja.
Dalam manajemen organisasi sekurang-kurangnya memiliki :
a. Planning –> perencanaan, langkah-langkah yang akan diambil dengan suatu pertimbangan yang matang
b. Action –> aksi, pelaksanaan dari sesuatu yang telah direncanakan sebelumnya
c. Evaluation –> evaluasi, penilaian terhadap kekurangan-kekurangan yang telah terjadi pada tahap pelaksanaan, serta ditemukannya solusi agar ke depannya dapat semakin baik dan berkembang. Tiga hal tersebut lah yang digunakan dalam setiap pelaksanaan suatu program kerja.
5.
Memiliki manfaat bagi lingkungan
Organisasi yang baik tidak hanya memberikan keuntungan dan manfaat bagi anggota-anggotanya, tapi juga manfaat yang positif bagi lingkungan. Dalam arti suatu organsasi tidak hanya baik dari segi internnya, tapi juga ekstern dari organisasi tersebut. Misalnya, suatu organisasi mahasiswa hukum, yang memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat sekitar dengan tujuan membantu meningkatkan kesadaran hukum dalam masyarakat awam. Sehingga Organisasi tersebut dapat diterima dan diakui oleh masyarakat disekitarnya.
Organisasi yang baik tidak hanya memberikan keuntungan dan manfaat bagi anggota-anggotanya, tapi juga manfaat yang positif bagi lingkungan. Dalam arti suatu organsasi tidak hanya baik dari segi internnya, tapi juga ekstern dari organisasi tersebut. Misalnya, suatu organisasi mahasiswa hukum, yang memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat sekitar dengan tujuan membantu meningkatkan kesadaran hukum dalam masyarakat awam. Sehingga Organisasi tersebut dapat diterima dan diakui oleh masyarakat disekitarnya.
Sumber :